Rabu, 12 Maret 2008

MATERI KE-3

POKOK BAHASAN KE-3

A. GLOBAL WARMING

Terjadi penurunan drastis es abadi dan luas penurunan bisa dikatakan sangat luas. Pada tahun 2005 terjadi pengurangan hingga 14 persen atau wilayah seluas Texas maupun Turki," tuturnya.

What, Why, How GW?

Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea level rise) dan banjir.
Salah satu yang dituding mendorong pemanasan global adalah ketergantungan umat manusia terhadap minyak.

Temperatur rata-rata global 1850 sampai 2006

Jika mengikuti model yang sudah dirancang para ilmuwan, maka es abadi akan meleleh sepenuhnya dalam waktu 40 tahun.
Apakah manusia harus menunggu 40 tahun lagi sebelum menyadari dampaknya bagi kehidupan di bumi?
Di Sumatra, yang biasanya berkisar pada 33-34 derajat naik
menjadi 37 derajat, dan di Jakarta yang biasanya 32-34 naik
menjadi 36 derajat Celcius.
Karbon Dioksida yang dipompakan ke atmosfir sebetulnya mengubah keasaman laut, dan membuatnya lebih asam lagi. Bahayanya adalah tentu saja seluruh terumbu karang akan hancur dan larut karena asam tadi."

KEUNTUNGAN BAGI SEGELINTIR ORANG:
Namun di sisi lain banyak yang melihat melelehnya es di kawasan kutub sebagai kesempatan bagus untuk melakukan eksplorasi minyak.
Soalnya, diperkirakan sekitar sisa 25% cadangan minyak dunia diperkirakan ada di dasar Laut Artik. Dan perusahaan-perusahaan minyak sudah tak sabar untuk melakukan eksplorasi.
Selain itu melelehnya gunng-gunung es juga dianggap membuka jalur perkapalan baru, yang diyakini akan memperbaiki perekonomian kawasan.

PROTOKOL KYOTO: MEMBATASI EMISI GAS BUANG DARI AKTIVITAS MANUSIA.

Tidak ada komentar: